Tampilkan postingan dengan label Gerindra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gerindra. Tampilkan semua postingan

Ketua Gerindra "Nassami" Maju Pilkada Maros

Diposting oleh orang maros bisa tonji on Senin, 17 November 2014

Irwansyah Kasim DM yang sekaligus Ketua Gerindra Maros ini menyatakan dirinya untuk kembali "bertarung" pada Pilkada Maros 2015 nanti, sesuai dengan pernyataan pria yang sering disapa "Wawan" ini diruangannya Senin, 17/11/2014, "Insya Allah saya siap maju bos", Kata wawan.

Dia menjelaskan kesiapan dirinya untuk kembali bertarung pada pilkada 2015 nanti, bukan tanpa alasan, selain karena adanya dorongan dan support penuh dari Pengurus DPP & DPD Gerindra, desakan-desakan ini juga datang dari beberapa tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di 14 kecamatan seKab. Maros,  selain itu wawan juga masih melihat banyaknya ketimpangan sosial yang terjadi dikabupaten maros. Misalnya, masih banyak rakyat maros yang berada dibawah garis kemiskinan, belum meratanya taraf ekonomi masyarakat, dan masih banyak lagi alasan-alasan yang mendorong niat beliau untuk bertarung.

Sebagai bentuk keseriusannya maju pilkada nanti, beliaupun sudah mulai mengkampanyekan tagline "Sang Pengabdi" dan "Maros MANTAB (Makmur, Adil, Tertib, Aman dan Bersih)".
Dengan "bismillah" saya siap kembali "mengabdikan dan mewakafkan diri saya untuk Maros menjadi kota MANTAB.

Menanggapi lawan beratnya nanti adalah incumbent, wawanpun tak Gentar, karena saya "BERTARUNG" untuk "MENANG", tegas wawan.


Wahyudi (Jubir Irwansyah Kasim DM)

Tips Blogging, SEO, Blogger Pemula, Tentang Cinta, Info Kesehatan, Tips Facebook, Trik Handphone, Zodiak, Kontes SEO, Tips dan Trik, Maros, Selebritis, Blackberry, Gerindra, Gerindra Maros
More about

Ketua Gerindra Maros Tunggu “Parenta” Maju di Pilkada

Diposting oleh orang maros bisa tonji on Rabu, 17 September 2014

Blog Yhudiyuba - Meski pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan digelar tahun 2015 mendatang, namun hingga saat ini bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Maros belum ramai dibicarakan.

Dari DPC Partai Gerindra sendiri sampai saat ini masih menunggu keputusan pimpinan pusat (DPP) dan DPD.

Meski demikian Gerindra akan tetap berkoalisi‎. Ketua DPC Gerindra Maros, Irwansyah Kasim DM saat ditemui di ruangannya, Rabu (16/9/14) mengatakan, persoalan maju sebagai 01 atau 02 di Maros itu tergantung keputusan dari DPP dan DPD Gerindra.

“Kalau saya diminta maju, maka saya akan maju. Tapi kalaupun diminta untuk tidak maju maka saya tidak akan maju. Karena apapun yang menjadi perintah DPP dan DPD akan kita lakukan,” tegasnya.

Persoalan maju sebagai 01 atau 02, kata dia itu merupakan keputusan DPP dan DPD.

Bahkan, lanjut pria yang kerap disapa Wawan ini pun tidak akan mempersoalkan jika dirinya diminta untuk tidak maju.

“Kalau pimpinan mengatakan koalisi maka saya akan lakukan itu. Saya tidak akan menentang kebijakan-kebijakan pimipinan dari atas karena itu sudah pedoman,” katanya.


Saat ditanyai persoalan RUU Pilkada dia mengaku akan mengikuti yang mana saja.

Tips Blogging, SEO, Blogger Pemula, Tentang Cinta, Info Kesehatan, Tips Facebook, Trik Handphone, Zodiak, Kontes SEO, Tips dan Trik, Maros, Selebritis, Blackberry, Gerindra, Gerindra Maros
More about

Ketua Gerindra Maros Belum Bersikap di Pilkada 2015

Diposting oleh orang maros bisa tonji

Drs. Irwansyah Kasim DM
Menanggapi banyaknya pertanyaan dari masyarakat dan beberapa awak media tentang kesiapan

Irwansyah Kasim DM

atau biasa disapa Wawan untuk maju dalam pilkada Maros
 tahun depan nanti, menyatakan, sampai sejauh ini Wawan belum  menyatakan sikapnya untuk maju atau tidaknya beliau pada Pilkada Maros 2015 nanti. ucap Wahyudi juru bicara wawan.

Ada beberapa pertimbangan yangg dilakukan sebelum menyatakan betul kesiapannya untuk maju pada pilkada mendatang.

Misalnya,  beliau masih menunggu restu dari tokoh-tokoh masyarakat di 14 kecamatan di Kabupaten Maros.

Sebab, beliau berpendapat,  restu atau support dari tokoh-tokoh tersebut sangat dibutuhkan karena sebagai motivasi, juga bisa dijadikan sebagai alat ukur sejauh mana harapan rakyat Maros kepada wawan.

“Percuma jika kita maju kalo tidak ada dukungan dari tokoh masyarakat di semua kecamatan. Saya tidak mau dibilang memaksakan diri,” kata Wawan.

Selain menunggu restu dari tokoh-tokoh masyarakat. Sebagai ketua Partai Gerindra Maros yang memiliki kursi 4 di DPRD Maros, beliau juga masih menunggu intruksi dari DPP Gerindra pusat dalam hal ini Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina.

Wawan mengaku sudah mendapatkan restu dari Gerindra. Seperti dari Wakil  Ketua DPP Gerindra Edhy Prabowo  dan Ketua DPD Gerindra Sulsel La Tinro La Tunrung.

Wawan yang juga Wakil Ketua DPRD Maros ini tidak terlalu mempermasalahkan nantinya apabila beliau dijadikan cabup atau cawabup, karena menurut beliau, cabup dan cawabup sama saja.

Penulis : Wahyudi (Juru Bicara Irwansyah Kasim DM)

sumber : RakyatSulsel

Tips Blogging, SEO, Blogger Pemula, Tentang Cinta, Info Kesehatan, Tips Facebook, Trik Handphone, Zodiak, Kontes SEO, Tips dan Trik, Maros, Selebritis, Blackberry, Gerindra, Gerindra Maros
More about

Profil Irwansyah Kasim "WAWAN"

Diposting oleh orang maros bisa tonji on Senin, 15 Oktober 2012



drs. irwansyah kasimBiografi Singkat Irwansyah Kasim "WAWAN"



Profil Irwansyah Kasim "WAWAN"
. - Salah seorang Tokoh Masyarakat Maros
yang menjadi Idola, Panutan sekaligus sudah saya anggap sebagai orang tua saya sendiri. Ya, Pak WAWAN begitu nama sapaan beliau, Anak lelaki yang lahir di Wajo (Sul-Sel) yang baru-baru genap berusia 57 Tahun. Sosok yang sederhana, mudah bergaul, humoris, ramah tetapi tegas dalam mengambil sikap dan keputusan.

Anak Pertama dari Mantan Bupati Kab. Maros yang ke III (tiga) bernama H. M. KASIM DM termasuk salah seorang pamong senior yang ada di Kab. Maros. Walaupun beliau lahir di wajo tetapi beliau kecil hingga sampai sekarang menetap dimaros, hingga tak salah kiranya ketika sebagian Masyarakat Maros menobatkan beliau sebgai salah satu Tokoh Masyarakat yang cukup berpengaruh, karena atas jasa-jasa dan penghargaan beliau kepada Kab. Maros yang didapatnya baik didibadang pemerintahan maupun non pemerintahan.

Awalnya WAWAN memulai karirnya dipemerintahan diawali sebagai tenaga kontrak biasa kemudian diangkat menjadi CPNS pada tahun 1974 dengan pangkat pertama Golongan I/b hingga dimasa pensiunnya beliau mencapai pangkat terakhirnya Golongan IV/d. Selain dibidang pemerintahan  WAWAN juga dikenal oleh masyarakat kab. maros karena prestasinya dalam mengantarkan PERSIM MAROS (Sebuah Klub Sepak Bola Kebanggaan Rakyat Maros) ke ajang bergengsi DIVISI I (Satu) Liga Indonesia, sebuah prestasi yang belum pernah dicapai oleh wakil ketua sekaligus manajer PERSIM sebelum dan sesudah beliau.

Sebagai seorang manusia biasa WAWAN juga tak lepas dari namanya cobaan, fitnah dan segala macam bentuk untuk menjatuhkan pamor beliau, itu terbukti dengan tidak sedikitnya Isu yang menghinggapi beliau, mulai dari  isu keluarga hingga yang paling terakhir ini WAWAN di isukan telah menggelapkan uang sebesar kurang lebih 2,1 Milyar dalam pembangunan gedung SMPN I Maros dan sampai sekarang isu itu tetap saja menjadi sebuah isu dan tidak terbukti sampai saya menulis postingan ini.

Kembali dibidang pemerintahan WAWAN yang merupakan Alumni APDN Makassar ini telah banyak meduduki jabatan-jabatan penting seperti Bendahara Kec. Maros baru, Kepala Dinas Tata Ruang Kab. Maros, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Maros, Kepala Dinas Sosial Kab. Maros dan masih banyak lagi jabatan yang pernah beliau duduki sebelum WAWAN mengajukan permohonan Pensiun dininya. Dan sekarang beliau menjadi Ketua DPC GERINDRA Kabupaten Maros.

Berikut Sedikit Biodata dari WAWAN :

Nama Lengkap     : Drs. Irwansyah Kasim. DM
Nama Panggilan   : WAWAN
Tempat Tg Lahir  : Wajo, 1 Oktober 1955
Alamat           : Jl. Abbas Dg Sialu No. 11
Status Perkawinan: Menikah
a. Isteri        : INCE NURLINDA SARI
b. Anak          : 
- Sri Fitri Yanti, SE
- Faisal Irwansyah, S. Sos
- Wanda Syahriwana, SH
- Nadya Fatmawati, S. Sos
c. Menantu : 
- Abadi Asyri, SE
- Juli Suwarni, SS
- Ismail
d. Cucu : 6 orang 

Orang Tua :
Ayah : H.M. KASIM DM (Alm)
Ibu  : Hj. SYAHRIBANONG (Alm)

Saudara :
1. Ir. Iriantosyah Kasim DM, M.Si
2. Ilhamsyah Kasim DM.
3. Hj. Isnawati Kasim DM.
4. Iswahyudi Kasim DM, SE

a. Riwayat Pendidikan 
- SD Negeri 1 Maros Tahun 1968
- SMP Negeri 1 Maros Tahun 1971
- SMA Negeri 1 Maros Tahun 1974
- A P D N Makssar Tahun 1978
- SEPADYA Tahun 1995
- SPAMEN Tahun 2003 di Makassar

b. Jabatan yang pernah di duduki
- Bendahara Kec. Maros Baru Tahun 1977 s/d 1978
- Kasi Pembinaan Masyarakat Kec. Maros Baru Tahun 1983 s/d 1981
- Diangkat Menjadi Anggota DPRD Maros utusan Golkar Tahun 1983 s/d 1987
- Diangkat kembali menjadi Anggota DPRD Maros untuk periode kedua tahun 1992 s/d 1997
- Kepala wilayah Kec. Maros Baru Tahun 1995 s/d 1997
- Kepala Dinas Tata Ruang Kab. Maros Tauhn 1997 s/d 2000
- Kepala Dinas Pertambangan dan energi kab. Maros tahun 2000 s/d 2005
- Staf Ahli Gubernur Sul-Sel Januari 2006 s/d Januari 2008
- Dipindahkan dari propinsi SulSel ke Pemkab Maros 1 Februari 2008.
- Meminta Pensiun Dini dari PNS Sejak tahun 2011

c. Pengalaman Dalam Partai Politik
- Pengurus DPD II Partai Golkar Tahun 1982 s/d 1987 dalam Jabatan Kabid Kepemudaan.
- Pengurus DPD II Partai Golkar Tahun 1987 s/d 1992 dalam jabatan unsure Wakil Ketua.
- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai GERINDRA Kab. Maros 2011 sampai sekarang

d. Pengalaman Dalam Organisasi Masyarakat
- Ketua KNPI Rayon Kec Maros Baru
- Ketua DPD KNPI Kab. Maros
- Ketua AMPI Kab. Maros
- Ketua DHD 45 Rayon Maros Baru
- Wakil Ketua SOKSI Kab. Maros
- Ketua Panca Marga
- Ketua Dewan Penasehat GM FKPPI Maros
- Ketua Ormas FKPPI Kab. Maros
- Ketuac ORARI Kab. Maros
- Pengurus Koni dalam Jabatan Ketua Bidang Pembinaan Dan Prestasi.
- Ketua Persatuan Dayung Seluruh Indonesia Kab. Maros
- Ketua PERCASI KAB. Maros
- Ketua PERPANI Kab. Maros
- Wakil Ketua Umum Persim Maros

e. Tanda Jasa Dan Penghargaan
- Piagam Penghargaan dan Medali 45 dari DHN Angkatan 45 Tahun 1990 
- Lencana Keluarga Berencana oleh Presiden Tahun 1996
- Piagam Penghargaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pungutan Pajak oleh Bupati Maros Tahun 1978
- Satya Lencana Karya Setya 20 Tahun dari Presiden RI Tahun 2001
- Penghargaan sebagai Manager Persim Maros atas berhasilnya Persim Maros lolos dari Divisi II ke Divisi I oleh Bupati Maros Tahun 2001.
- Piagam Penghargaan selaku Pembina Olah Raga Teladan oleh Bupati Maros Tahun 2002.
- Satya Lencana Karya Setya 30 Tahun dari Presiden RI Tahun 2004.

Oke sob, sekian dulu coretan saya tentang Profil Irwansyah Kasim "WAWAN"
kurang dan lebihnnya mohon dimaafkan. *_^


Biografi Singkat Irwansyah Kasim "WAWAN"


Tips Blogging, SEO, Blogger Pemula, Tentang Cinta, Info Kesehatan, Tips Facebook, Trik Handphone, Zodiak, Kontes SEO, Tips dan Trik, Maros, Selebritis, Blackberry
More about

Profil Prabowo Subianto

Diposting oleh orang maros bisa tonji on Selasa, 09 Oktober 2012



Biografi Letjen. Prabowo Subianto


Profil Prabowo Subianto
, - Profil Tokoh yang saya bahas kali ini adalah merupakan sosok yang aku idolakan, selain jiwa kepemimpinannya saya juga banyak meniru jiwa kewirausahawannya sebagai pebisnis yang menurut saya sangat sukses. ya, dialah Letnan Jendral (purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo atau lebih dikenal dengan Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto kini sudah berumur kurang lebih 61 Tahun atau tepatnya beliau lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951 adalah merupakan seorang mantan Danjen Kopassus, Pengusaha Sukses dan juga sekaligus menjadi Politisi yang handal. Prabowo Subianto adalah Calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2009 yang lalu dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai GERINDRA) . Namun karena perolehan suara Partai GERINDRA kurang dari 20% maka Prabowo Subianto maju sebagai Calon Wakil Presiden
 berdampingang dan Ibu Megawati Soekarno Putri dari Partai Perjuangan Demokrasi Indonesia (PDIP) sebagai Calon Presiden. Namun saat ini Prabowo Subianto tengah bersiap untuk kembai maju sebagai Calon Presiden diPemilu Presiden 2014 nanti.

Anak dari begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo. Ia memiliki dua kakak perempuan, Bintianingsih dan Mayrani Ekowati, dan satu orang adik, Hashim Djojohadikusumo. Saat ini, Hashim dikenal sebagai seorang pengusaha handal, dengan bisnis di puluhan negara termasuk Kanada, Russia dan Indonesia.

Prabowo Subianto adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua DPAS pertama dan anggota BPUPKI.

Prabowo menikah dengan Titiek Prabowo, anak Presiden Soeharto. Pernikahan Prabowo berakhir tidak lama setelah Soeharto mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia.[1] Dari pernikahan ini, Prabowo dikaruniai seorang anak, Didiet Prabowo. Didiet tumbuh besar di Boston, AS dan sekarang tinggal di Paris, Perancis sebagai seorang desainer.

Prabowo Subianto sering disebut sebagai seorang jendral kontroversial. Prestasi, dan kontroversi Prabowo dimulai saat ia mendaftarkan diri di Akademi Militer Magelang pada tahun 1970. Lulus pada tahun 1974, tahun 1976 Prabowo dipercaya sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur.

Pada bulan Desember 1978, Kapten Prabowo memimpin pasukan Den 28 Kopassus yang ditugaskan untuk membunuh pendiri dan wakil ketua Fretilin, yang pada saat itu juga menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Timor Leste, Nicolau dos Reis Lobato. Lobato tewas setelah tertembak di perut saat bertempur di lembah Mindelo, pada tanggal 31 Desember 1978. Karena prestasi ini, Prabowo mendapatkan kenaikan pangkat.

Setelah kembali dari Timor Timur, karir militernya Prabowo terus melejit. Pada tahun 1983, Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teroris (Gultor) Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus). Setelah menyelesaikan pelatihan "Special Forces Officer Course" di Fort Benning, Amerika Serikat, Prabowo diberi tanggungjawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara.

Pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia ke Puncak Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jendral Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto [3]. Ekspedisi dimulai pada tanggal 12 Maret 1997 dari Phakding, Nepal. "Waktu itu kita mendengar bahwa Malaysia sudah mencanangkan akan mengibarkan bendera kebangsaan mereka pada tanggal 10 Mei 1997. Saya tidak rela bangsa Indonesia, sebagai bangsa 200 juta jiwa, harus kalah dengan bangsa lain di kawasan kita. Karena mencapai puncak tertinggi di dunia sudah menjadi salah satu tonggak ukuran prestasi suatu bangsa" tulis Prabowo dalam buku 'Di Puncak Himalaya Merah Putih Kukibarkan'.

Pada tahun 1983, kala itu masih berpangkat Kapten, Prabowo diduga pernah mencoba melakukan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk Jendral LB Moerdani[5], namun upaya ini kabarnya digagalkan oleh Mayor Luhut Panjaitan, Komandan Den 81/Antiteror[6]. Prabowo sendiri adalah wakil Luhut saat itu.

Pada tahun 1990-an, Prabowo diduga terkait dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM di Timor Timur. Pada tahun 1995, ia diduga menggerakkan pasukan ilegal yang melancarkan aksi teror ke warga sipil[7]. Peristiwa ini membuat Prabowo nyaris baku hantam dengan Komandan Korem Timor Timur saat itu, Kolonel Inf Kiki Sjahnakrie, di kantor Pangdam IX Udayana. Sejumlah lembaga internasional menuntut agar kasus ini dituntaskan[8]. Menurut pakar hukum Adnan Buyung Nasution, kasus ini belum selesai secara hukum karena belum pernah diadakan pemeriksaan menurut hukum pidana[9].

Pada tahun 1997, Prabowo diduga mendalangi penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis pro-Reformasi[10]. Setidaknya 13 orang, termasuk seniman 'Teater Rakyat' Widji Thukul, aktivis Herman Hendrawan, dan Petrus Bima hilang dan belum ditemukan hingga sekarang. Mereka diyakini sudah meninggal.[11]. Prabowo sendiri mengakui memerintahkan Tim Mawar untuk melakukan penculikan kepada sembilan orang aktivis, diantaranya Haryanto Taslam, Desmond J Mahesa dan Pius Lustrilanang.[12]

Namun demikian, Prabowo belum diadili atas kasus tersebut walau sebagian anggota Tim Mawar sudah dijebloskan ke penjara. Sebagian korban dan keluarga korban penculikan 1998 juga belum memaafkan Prabowo dan masih terus melanjutkan upaya hukum. Sebagian berupaya menuntut keadilan dengan mengadakan aksi 'diam hitam kamisan', aksi demonstrasi diam di depan Istana Negara setiap hari Kamis[13]. Sebagian lagi telah bergabung denga kepengurusan Partai Gerakan Indonesia Raya, bahkan duduk di DPR RI. Haryanto Taslam yang telah menjadi anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, mengatakan "Prabowo sudah minta maaf pada saya. Dia juga mengajak saya bergabung untuk membangun negara ini. Saya adalah korban Prabowo dan Prabowo adalah korban politik saat itu. Dia juga korban. Prabowo hanya merupakan tentara yang mematuhi perintah atasannya. Ide penculikan bukan dari Prabowo. Rezim Orde Baru saat itu pun represif. Jika bukan Prabowo pasti orang lain yang akan diperintah untuk menculik."[14]

Prabowo juga diduga mendalangi Kerusuhan Mei 1998 berdasar temuan Tim Gabungan Pencari Fakta.[15][16]. Dugaan motifnya adalah untuk mendiskreditkan rivalnya Pangab Wiranto, untuk menyerang etnis minoritas, dan untuk mendapat simpati dan wewenang lebih dari Soeharto bila kelak ia mampu memadamkan kerusuhan [17].

Juga pada Mei 1998, menurut kesaksian Presiden Habibie dan purnawirawan Sintong Panjaitan[18], Prabowo melakukan insubordinasi dan berupaya menggerakkan tentara ke Jakarta dan sekitar kediaman Habibie untuk kudeta. Karena insubordinasi tersebut ia diberhentikan dari posisinya sebagai Kostrad oleh Wiranto atas instruksi Habibie.

Masalah utama dari kesaksian Habibie ialah bahwa sebenarnya, pasukan-pasukan yang mengawal rumahnya adalah atas perintah Wiranto, bukan Prabowo. Pada briefing komando tanggal 14 Mei 1998, panglima ABRI mengarahkan Kopassus mengawal rumah-rumah presiden dan wakil presiden. Perintah-perintah ini diperkuat secara tertulis pada tanggal 17 Mei 1998 kepada komandan-komandan senior, termasuk Sjafrie Sjamsoeddin, Pangdam Jaya pada waktu itu.

Prabowo yakin ia bisa saja melancarkan kudeta pada hari-hari kerusuhan di bulan Mei itu. Tetapi yang penting baginya ia tidak melakukannya. “Keputusan memecat saya adalah sah,” katanya. “Saya tahu, banyak di antara prajurit saya akan melakukan apa yang saya perintahkan. Tetapi saya tidak mau mereka mati berjuang demi jabatan saya. Saya ingin menunjukkan bahwa saya menempatkan kebaikan bagi negeri saya dan rakyat di atas posisi saya sendiri. Saya adalah seorang prajurit yang setia. Setia kepada negara, setia kepada republik

Keberhasilan ekspedisi ini menjadikan Indonesia negara pertama dari kawasan tropis, sekaligus juga negara di Asia Tenggara pertama yang mencatat sukses menggapai puncak Everest.

Sebagai seorang Pengusaha Prabowo Subianto meniti karirnya dimulai dengan membeli Kiani Kertas sebuah perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, kalimantan Timur yang sekarang berganti nama menjadi Kertas Nusantara dibawah perusahaan Nusantara Group yang dimiliki oleh Prabowo Subianto yang menguasai sekitar 27 perusahaan yang tersebar didalam maupun diluar negeri. Maka tak heran jika sebagian orang menanggap bahwa Prabowo Subianto pada PILPRS 2009 yang lalu sebagai Cawapres terkaya dengan total asset sebesar 1,579 Triliun dan US$ 7,57 juta. belum termasuk k84 ekor kuda istimewa yang sebagian harganya mencapai 3 Milyar perekor, belum lagi sejumlah mobil mewah.

Selain sebgai pengusaha sukses Prabowo Subianto juga didaulat sebagai ketua dibeberapa organisasi semisalnya, Himpinan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ikatan Pancak Silat Indonesia (IPSI) dan masih banyak lagi yang tidak saya ebutkan satu persatu.

Berikut Biodata Singkat Prabowo Subianto

Nama : Prabowo Subianto
Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama : Islam

Pendidikan:
SMA: American School In London, U.K. (1969)
Akabri Darat Magelang (1970-1974)
Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD

Kursus/Pelatihan:
Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974)
Kursus Para Komando (1975)
Jump Master (1977)
Kursus Perwira Penyelidik (1977)
Free Fall (1981)
Counter Terorist Course Gsg-9 Germany (1981)
Special Forces Officer Course, Ft. Benning U.S.A. (1981)

Jabatan:
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)
Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998)

Jabatan Sekarang:
Ketua Umum HKTI periode 2010-2015
Ketua Umum HKTI periode 2008-2013
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) periode 2007-2011
Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan
Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), Jakarta, Indonesia
Presiden Dan Ceo PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan Dan Pulp) Jakarta, Indonesia
Presiden Dan Ceo PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, Indonesia

Oke sob, semoga Profil Prabowo Subianto
ini bisa bermanfaat untuk kita semua.


Biografi Letjen. Prabowo Subianto


sumber :
http://id.wikipedia.org
http://prabowosubianto.info


Tips Blogging, SEO, Blogger Pemula, Tentang Cinta, Info Kesehatan, Tips Facebook, Trik Handphone, Zodiak, Kontes SEO, Tips dan Trik, Maros, Selebritis, Blackberry
More about

Sejarah Lengkap Partai Gerindra

Diposting oleh orang maros bisa tonji on Sabtu, 26 Mei 2012


Yhudiyuba | Sejarah Lengkap Partai Gerindra. - Postingan saya kali ini mau dibilang lain dari yang lain, soalnya untuk pertama kalinya saya ngebahas tentang politik di blog kesayangan saya ini.

Yaa,, kali ini saya akan membahas sejarah sebuah partai politik pro rakyat itu menurut saya, PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA atau biasa disingkat dengan PARTAI GERINDRA.

Bermula dari keprihatinan PARTAI GERINDRA lahir untuk mengangkat rakyat dari jerat kemelaratan, akibat permainan orang-orang yang tidak peduli pada kesejahteraan.

Dalam sebuah perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta, terjadi obrolan antara intelektual muda Fadli Zon dan pengusaha Hashim Djojohadikusumo. Ketika itu, November 2007, keduanya membahas politik terkini, yang jauh dari nilai-nilai demokrasi sesungguhnya. Demokrasi sudah dibajak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan memiliki kapital besar. Akibatnya, rakyat hanya jadi alat. Bahkan, siapapun yang tidak memiliki kekuasaan ekonomi dan politik akan dengan mudah jadi korban. Kebetulan, salah satu korban itu adalah Hashim sendiri. Dia diperkarakan ke pengadilan dengan tudingan mencuri benda-benda purbakala dari Museum radya Pustaka, Solo, Jawa tengah. “Padahal Pak Hashim ingin melestarikan benda-benda cagar budaya,“ kata Fadli mengenang peristiwa itu. Bila keadaan ini dibiarkan, negara hanya akan diperintah oleh para mafia. Fadli Zon lalu mengutip kata-kata politisi inggris abad kedelapan belas, Edmund Burke: “The only thing necessary for the triumph [of evil] is for good men to do nothing.” Dalam terjemahan bebasnya, “kalau orang baik-baik tidak berbuat apa-apa, maka para penjahat yang akan bertindak.“ terinspirasi oleh kata-kata tersebut, Hashim pun setuju bila ada sebuah partai baru yang memberikan haluan baru dan harapan baru. Tujuannya tidak lain, agar negara ini bisa diperintah oleh manusia yang memerhatikan kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan golongannya saja. Sementara kondisi yang sedang berjalan, justru memaksakan demokrasi di tengah himpitan kemiskinan, yang hanya berujung pada kekacauan.

Gagasan pendirian partai pun kemudian diwacanakan di lingkaran orang-orang Hashim dan  Prabowo Subianto . Rupanya, tidak semua setuju. Ada pula yang menolak, dengan alasan bila ingin ikut terlibat dalam proses politik sebaiknya ikut saja pada partai politik yang ada. Kebetulan, Prabowo adalah anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, sehingga bisa mencalonkan diri maju menjadi ketua umum. Namun, ketika itu Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla adalah wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Mana mau Jusuf Kalla memberikan jabatan Ketua Umum Golkar kepada Prabowo?” kata Fadli.

Setelah perdebatan cukup panjang dan alot, akhirnya disepakati perlu ada partai baru yang benar-benar memiliki manifesto perjuangan demi kesejahteraan rakyat. Untuk mematangkan konsep partai, pada Desember 2007, di sebuah rumah, yang menjadi markas IPS (Institute for Policy Studies) di Bendungan Hilir, berkumpulah sejumlah nama. Selain Fadli Zon, hadir pula Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi dan Haris Bobihoe. Mereka membicarakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk. “Pembahasan dilakukan siang dan malam,” kenang Fadli. Karena padatnya jadwal pembuatan AD/ART , akhirnya fisik Fadli ambruk juga. Lelaki yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif di IPS ini harus dirawat di rumah sakit selama dua minggu.

Fadli tidak tahu lagi bagaimana kelanjutan partai baru ini. Bahkan dia merasa pesimistis bahwa gagasan pembentukan partai baru itu akan terus berlanjut. Namun diluar dugaan, ketika Hashim datang menjenguk di rumah sakit, Hashim tetap antusias pada gagasan awal untuk mendirikan partai politik. Akhirnya, pembentukan partai pun terus dilakukan secara maraton. Hingga akhirnya, nama Gerindra muncul, diciptakan oleh Hashim sendiri. Sedangkan lambang kepala burung garuda digagas oleh  Prabowo Subianto .

Pembentukan Partai Gerindra terbilang mendesak. Sebab dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye pemilihan umum, yakni pada 6 Februari 2008. Dalam deklarasi itu, termaktub visi, misi dan manifesto perjuangan partai, yakni terwujudnya tatanan masyarakat indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945.

Budaya bangsa dan wawasan kebangsaan harus menjadi modal utama untuk mengeratkan persatuan dan kesatuan. Sehingga perbedaan di antara kita justru menjadi rahmat dan menjadi kekuatan bangsa indonesia. Namun demikian mayoritas rakyat masih berkubang dalam penderitaan, sistem politik kita tidak mampu merumuskan dan melaksanakan perekonomian nasional untuk mengangkat harkat dan martabat mayoritas bangsa indonesia dari kemelaratan. Bahkan dalam upaya membangun bangsa, kita terjebak dalam sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi pasar telah memporak-porandakan perekonomian bangsa, yang menyebabkan situasi yang sulit bagi kehidupan rakyat dan bangsa. Hal itu berakibat menggelembungnya jumlah rakyat yang miskin dan menganggur. Pada situasi demikian, tidak ada pilihan lain bagi bangsa indonesia ini kecuali harus menciptakan suasana kemandirian bangsa dengan membangun sistem ekonomi kerakyatan..

Nah, Partai Gerindra terpanggil untuk memberikan pengabdiannya bagi bangsa dan negara dan bertekad memperjuangkan kemakmuran dan keadilan di segala bidang.

Kisah Gerindra dan Kepala Garuda
Memberi nama partai politik gampang-gampang susah. Karena nama partai berkaitan dengan persepsi yang akan diingat oleh masyarakat selaku konstituen. Sebelum nama Gerindra muncul, para pendiri partai ini seperti Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon dan Muchdi Pr juga harus memikirkan nama yang tepat. Ketika itu di Bangkok, Thailand, mereka berkumpul untuk acara Sea Games Desember 2007, demi mendukung tim indonesia, terutama polo dan pencak silat yang berhasil lolos untuk dipertandingkan di sana.

Kebetulan Prabowo adalah ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia). Namun ajang kumpul-kumpul tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membahas nama dan lambang partai. Nama partai harus memperlihatkan karakter dan ideologi yang nasio-nalis dan kerakyatan sebagaimana manifesto Gerindra. tersebutlah nama “Partai Indonesia Raya”. Nama yang sebenarnya tepat, namun sayang pernah digunakan di masa lalu, yakni PIR (Partai Indonesia Raya) dan Parindra. “Kalau begitu pakai kata GERAKAN, jadi Gerakan Indonesia Raya,” ucap Hashim penuh semangat. Peserta rapat pun kemudian menyetujuinya. Selain gampang diucapkan, juga mudah diingat: Gerindra, begitu bila disingkat. Nah, setelah persoalan nama selesai, tinggal soal lambang. Lambang apa yang layak digunakan?

Muncul ide untuk menggunakan burung garuda. Namun, ini lambang yang sudah banyak digunakan partai lain. apalagi simbol Pancasila yang tergantung di dada garuda, mulai dari bintang, padi kapas, rantai, sampai kepala banteng dan pohon beringin, sudah digunakan oleh partai yang ada sekarang. Untuk menemukan lambang yang tepat, Fadli Zon mengadakan survei kecil-kecilan.

Hasilnya, sebagian masyarakat justru menyukai bila Gerindra menggunakan lambang harimau. Harimau adalah binatang yang sangat perkasa dan menggetarkan lawan bila mengaum. Namun, Prabowo memiliki ide lain, yakni kepala burung garuda, ya hanya kepalanya saja. Gagasan itu disampaikan oleh Prabowo sendiri, yang juga disetujui oleh pendiri partai yang lain.

Maka jadilah Partai Gerindra yang kita kenal sekarang. Perpaduan antara nama dan lambang yang tepat, sebab keduanya menggambarkan semangat kemandirian, keberanian dan kemakmuran rakyat. Kepala burung garuda yang menghadap ke kanan, melambangkan keberanian dalam bersikap dan bertindak. Sisik di leher berjumlah 17, jengger dan jambul 8 buah, bulu telinga 4 buah, dan bingkai gambar segi lima yang seluruhnya mengandung arti hari kemerdekaan, 17-8-1945. Dalam perjalanannya kemudian, terbukti, Gerindra mendapatkan tempat di hati masyarakat, meski berusia muda. Ketika iklan kampanye gencar dilakukan, burung garuda dan suaranya ikut memberi latar belakang sehingga para penonton merasa tergugah dengan iklan tersebut.

Oke sib, sekian dulu coretan saya tentang sejarah partai gerindra


Sumber 

Tips Blogging, SEO, Blogger Pemula, Tentang Cinta, Info Kesehatan, Tips Facebook, Trik Handphone, Zodiak, Kontes SEO, Tips dan Trik, Maros, Selebritis
More about